Selasa, 15 Januari 2019

Cerita Sex - Akibat Aku Di nikahi Dengan Pria Tua.

Cerita Sex - Panas ini berjudul ” Cerita Sex - Akibat Aku Di nikahi Dengan Pria Tua ” Cerita Dengan Fantasi Selinkuh ini akan membuat anda sangat bergairah. KENARIPOKER 


Cerita Sexs – Aku menikah pada usia sangat mudah, yakni 21 tahun. Aku tak sempat melanjutkan kuliah, karena aku pada usia tersebut sudah dinikahkan oleh orang tua, karena ayah memiliki hutang judi yang banyak dengan seorang laki-laki hidung belang . Aku menikah dengan sang hidung belang, usianya sangat renta sekali, yaitu 58 tahun pada saat aku dinikahinya. promo

Setahun aku hidup dengan dia, selama itu pula aku tidak pernah merasakan apa yang dinamakan nikmat sex-sual. Padahal, kata teman-teman, malam pertama malam yang paling indah. Sedangkan untuk aku, malam pertama adalah malam yang tidak nyaman !!!. Ternyata, Darwin, suamiku itu mengidap penyakit diabetes atau yang di maksud dengan (kadar gula darah yg tinggi), yang sangat parah, hingga mengganggu kejantanannya diatas ranjang. 

Selama tiga tahun kami menikah, selama itu pula aku digaulinya hanya dengan mencumbu, mencium, dan meng-elus-elus saja, selebihnya hanya keluhan-keluhan kekecewaan saja. Darwin sering merangsang dirinya dengan memutar film-film porno yang kami saksikan berdua sebelum melakukan aktifitas seksual. Tapi apa yang terjadi ? Darwin tetap saja loyo, tak mampu merangsang penisnya agar bisa ereksi, tapi justru aku yang sangat amat terangsang, konyol sekali.

Aku mendapat pelajaran seksual dari film-film yang diputar Burhan. Aku sering berhayal, aku disetubuhi laki-laki jantan. Aku sering melakukan masturbasi ringan untuk melampiaskan hasrat seksualku, dengan berbagai cara yang kudapat dari khayalan-khayalanku.

Pada suatu hari, Darwin harus terbaring di rumah sakit yang disebabkan oleh penyakitnya itu. Selama hampir dua bulan dia dirawat di RS, aku semakin terasa kesepian selama itu pula. Pada suatu hari aku harus pergi menebus obat di sebuah apotek besar (FARMAKA), dan harus antri lama. Selama antri aku jenuh sekali. Tiba-tiba aku ingin keluar dari apotek itu dan mencari suasana segar.

Aku pergi ke sebuah Mall dan makan,minum disebuah cafe-acerdomino, Disitu aku duduk sendiri di sudut pojok. Karena begitu ramainya cafe itu, sehingga aku mendapat tempat yang belakang dan pojok. Setelah beberapa saat aku makan, ada seorang anak muda ganteng minta ijin untuk bisa duduk dihadapan aku. Karena mungkin hanya bangku itu yang satu-satunya masih tersisa. Dia ramah sekali dan sopan, penuh senyum.

Singkat cerita, kami berkenalan, dan ngobrol-ngobrol, hingga suatu waktu, dia membuka identitas dirinya. Dia masih lajang, orang tuanya tinggal di luar kota. Di Jakarta dia tinggal bersama adik perempuannya yang masih duduk di bangku SMA. Hampir dua jam kami ngobrol. Dalam saat obrolan itu, aku memberikan kartu namaku lengkap dengan nomor teleponnya.

Cowok itu namanya Rendy, badannya tegap tinggi, kulitnya kuning langsat, gaga tampaknya. Sebelum kami berpisah, kami salaman dan janji akan saling menelpon, kemudian Sewaktu salaman, Rendy lama menggenggap jemariku dan menatap dalam-dalam mataku di iringi dengan sebuah senyuman yang manis penuh arti. dan Aku membalasnya, tak kalah manis senyumku. Kemudian kami berpisah untuk kembali ke-kesibukan masing-masing.

Dalam perjalanan pulang, aku kesasar sudah tiga kali. Sewaktu aku nyetir mobil, pikiranku kok selalu ke anak muda itu ? kenapa hanya untuk jalan pulang ke kawasan perumahanku aku nyasar, lalu balik kok ke blok S lagi, lantas terus jalan sambil menghayal, eh…..kok aku sudah dikawasan pusat kota. Sial banget !!! Tapi Ok lha ?!

Sudah satu minggu usia perkenalanku dengan Rendy, setiap hari aku merasa rindu dengan dia. Suamiku Darwin masih terbaring di rumah sakit, tapi kewajibanku mengurusi Darwin tak pernah absen. Aku memberanikan diri menelpon Rendy ke HP nya. Ku katakan bahwa aku kanget banget dengan dia, demikian pula dia, sama kangen juga dengan aku. Kami janjian dan ketemu di cafe-acerdomino dulu kami bertemu.

Rendy mengajak aku jalan-jalan, aku menolak, takut dilihat orang yang kenal dengan aku. Akhirnya kami sepakat untuk ngobrol di tempat yang aman dan sepi, yaitu; ” Hotel”. Rendy membawa aku ke sebuah hotel berbintang. Kami pergi dengan mobilnya dia. Sementara mobilku ku parkir di Mall itu, demi keamanan privasy kenaripoker




Di hotel itu kami mendapat kamar di lantai enam, sepi memang, tapi suasananya hening, dan romantis sekali. ” Kamu sering kemari ?” tanyaku, dia menggeleng dan tersenyum. ” Baru kali ini Tante ” sambungnya. ” Jangan panggil aku tante terus dong ?! ” pintaku. Lagi-lagi dia tersenyum. ” Baik Diana ” katanya. Kami saling memandang, kami masih berdiri berhadapan di depan jendela kamar hotel itu. Kami saling tatap, tak sepatahpun ada kata-kata yang keluar. Jantungku semakin berdebar keras, hatiku di lumpukannya, dan perasaanku semakin tak karuan, bercampur antara bahagia, haru, nikmat, romantis, takut, ah…..macam-macamlah!!!.

Tiba-tiba saja, entah karena apa, kami secara berbarengan saling merangkul, memeluk erat-erat. Ku benamkan kepalaku di dada Rendy, semakin erat aku dipeluknya. Kedua lenganku melingkar dipinggangnya. Kami masih diam membisu. Tak lama kemudian aku menangis tanpa diketahui Rendy, air mataku hangat membasahi dadanya. ” Kamu menangis Diana ? ” Tanyanya. Aku diam, isak tangisku semakin serius. ” kanapa ? ” tanyanya lagi. Rendy menghapus air mataku dengan lembutnya. ” Kamu menyesal kemari Diana ?” tanya Rendy lagi. Lagi-lagi aku membisu. Akhirnya aku menggeleng.

Dia menuntunku ketempat tidur. Aku berbaring di bagian pinggir ranjang itu. Rendy duduk disebelahku sambil membelai-belai rambutku. Wah….rasanya selangit banget !. Aku menarik tangan Rendy untuk mendekapku, dia menurut saja. Aku memeluknya erat-erat, lalu dia mencium keningku. Tampaknya dia sayang padaku. Ku kecup pula pipinya. Gairah sex ku semakin membara, maklum sekian tahun aku hanya bisa menyaksikan dan menyaksikan saja apa yang dinamakan ” penis” sementara belum pernah aku merasakan nikmatnya.

Rendy membuka kancing bajunya satu persatu. Kutarik tangannya untuk memberi isyarat agar dia membuka kancing busananku satu persatu. Dia menurut. Semakin dia membuka kancing busanaku semakin terangsang aku. Dalam sekejap aku sudah bugil total ! Rendy memandangi tubuhku yang putih mulus, tak henti-hentinya dia memuji dan menggelengkan kepalanya tanda kekagumannya. Lantas diapun dalam sekejap sudah menjadi bugil. Aduh……jantan sekali dia. Penisnya besar dan ereksinya begitu keras tampaknya.

Nafasku semakin tak beraturan lagi. Rendy mengelus payudaraku, lalu……mengisapnya. Oh…..nikmat dan aku terangsang sekali. Dia menciumi bagian dadaku, leherku. Aku tak kalah kreatif, ku pegang dan ku elus-elus penisn Rendy. Aku terbayang semua adegan yang pernah ku saksikan di film porno. Aku merunduk tanpa sadar, dan menghisap penisnya Rendy. memang masih kaku gayaku, tapi lumayanlah buat pemula. Dia menggilai setiap jilatan kepala penisnya. Jari jemari Rendy mengelus-elus kemaluanku, bulu memekku di elus-elus, sesekali manarik-nariknya. Semakin terangsang aku.

Basah tak karuan sudah vaginaku, disebabkan oleh emosi sex yang meluap-luap. Aku lupa segalanya. Akhirnya, kami sama-sama mengambil posisi ditengah-tengah ranjang. Aku berbarimng dan membuka selangkanganku, siap posisi, siap digempur. Rendy memasukkan penisnya kedalam vaginanku, oh….kok sakit, perih ?, aku diam saja, tapi makin lama makin nikmat. Dia terus menggoyang-goyang, aku sesekali meladeninya.
Hingga….cret…cret…cret…air mani Rendy tumpah muncrat di dalam vaginaku. Sebenarnya aku sama seperti dia, kayaknya ada yang keluar dari vaginaku, tapi aku sudah duluan, bahkan sudah dua kali aku keluar.

Astaga, setelah kami bangkit dari ranjang, kami lihat darah segar menodai seprei putih itu. Aku masih perawan !!! Ronald bingung, aku bingung. Akhirnya aku teringat, dan kujelaskan bahwa selama aku menikah, aku belum pernah disetubuhi suamiku, karena dia impoten yang disebabkan oleh sakit kencing manis.

” Jadi kamu masih perawan ?! ” Tanyanya heran. Aku menjelaskannya lagi, dan dia memeluk aku penuh rasa sayang dan kemesraan yang dalam sekali. Kami masih bugil, saling berangkulan, tubuh kami saling merapat. Aku mencium bibir nya, tanda sayangku pula. Seharusnya kegadisanku ini milik suamiku, kenapa harus Rendy yang mendapatkannya? Ah….bodo amat ! aku juga bingung !

Hampi satu hari kami di kamar hotel itu, sudah tiga kali aku melakukan hubungan sex dengan anak muda ini. Tidak semua gaya bisa ku praktekkan di kamar itu. Aku belum berpengalaman ! Tampaknya dia juga begitu, selalu tak tahan lama !! Tapi lumayan buat pemula .

Setelah istirahat makan, kami tudur-tiduran sambil ngobrol, posisi masig dengan busana seadanya. Menjelang sore aku bergegas ke kamar mandi. membrsihkan tubuh. Rendy juga ikut mandi. Kami mandi bersama, trkadang saling memeluk, saling mencium, tertawa, bahkan sedikit bercanda dengan mengelus-elus penisnya. Dia tak kalah kreatif, dimainkannya puting payudaraku, aku terangsang……dan…….oh,….kami melakukannya lagi dengan posisi berdiri. Tubuh kami masih basah dan penuh dengan sabun mandi. Oh nikmatnya, aku melakukan persetubuhan dalam keadaan bugil basah di kamar mandi.

Rendy agak lama melakukan senggama ini, maklum sudah berapa ronde dia malakukannya,. kini dia tampak tampak sedikit kerja keras. Dirangsangnya aku, diciuminya bagian luar vaginaku, dijilatinya tepinya dan dalamnya, dan oh….aku menggeliat kenikmatan. Akupun tak mau kalah kreatif, ku kocok-kocok penis Rendy yang sudah tegang membesar itu, ku tempelkan ditengah-tengah kedua payudaraku, kumainkan dengan kedua payudaraku meniru adegan vidio sex yang di film VCD.

Tak kusangka, dengan adegan begitu, Rendy mampu memuncratkan air maninya, dan menyemprot ke arah wajahku. Aneh sekali, aku tak jijik, bahkan aku melulurkannya kebagian muka dan kurasakan nikmat yang dalam sekali. ” Kamu curang ! Belum apa-apa sudah keluar !” Seruku. ” Sorry, enggak tahan….” Jawabnya. Kutarik dia dan kutuntun penis Rendy masuk ke memekku, kudekap dia dalam-dalam, kuciumi bibirnya, dan kugoyang-goyang pinggulku sejadinya. Rendy diam saja, tampak dia agak ngilu, tapi tetap kugoyang, dan ah….aku yang puas kali ini, hingga tak sadar aku mmencubit perutnya keras-keras dan aku setengah berteriak kenikmatan, terasa ada sesuatu yang keluar di vaginaku, aku sudah sampai klimaks yang paling nikmat.
Setelah selesai mandi, berdandan, baru terasa alat vitalku perih. Mungkin karena aku terlalu bernafsu sekali. Setelah semuanya beres, sebelum kami meninggalkan kamar itu untuk pulang, kami sempat saling berpelukan di depan cermin. Tak banyak kata-kata yang kami bisa keluarkan. Kami membisu, saling memeluk. ” Aku sayang kamu Diana ” Terdengar suara Rendy setengah berbisik, seraya dia menatap wajahku dalam-dalam. Aku masih bisu, entah kenapa bisa begitu.

Diulanginya kata-kata itu hingga tiga kali. Aku masih diam. Tak kuduga sama sekali, aku meneteskan airmata, terharu sekali. ” Aku juga sayang kamu Ren ” Kataku lirih.” Sayang itu bisa abadi, tapi cinta sifatnya bisa sementara ” Sambungku lagi. Rendy menyeka air mataku dengan jemarinya. Aku tampak bodoh dan cengeng, kenapa aku bisa tunduk dan pasrah dengan anka muda ini ?

Setelah puas dengan adegan perpisahan itu, lantas kami melangkah keluar kamar, setelah check out, kami menuju Blok S dan kami berpisah di pelataran parkir. Aku sempat mengecup pipinya, dia juga membalasnya dengan mencium tanganku. Rendy kembali kerumahnya, dan aku pulang dengan gejolak jiwa yang sangat amat bercampur tak karuan. Rasa sedih, bahagia, puas, cinta, sayang dan sebaginya dan sebagainya.

Ketika memasuki halaman rumahku, aku terkejut sekali, banyak orang berkumpul di halaman rumahku. Astaga ada bendera kuning dipasang disana. Aku mulai gugup, ketika aku keluar dari mobil, kudapati keluarga mas Darwin sudah berkumpul, ada yang menangis. Ya ampun, mas Darwin suamiku sudah menghadap Yang maha Kuasa. Aku sempat ditanya pihak keluarganya, kata mereka aku sulit dihubungi. HP ku sejak di Hotel sudah kumatikan hingga aku dirumah belum kuhidupkan. Kulihat mas Darwin sudah terbujur kaku ditempat tidur. Dia pergi untuk selamanya, meninggalkan aku, meninggalkan seluruh kekayaannya yang melimpah. Kini aku jadi janda kaya yang kesepian dalam arti yang sebenarnya.

Tiga hari kemudian aku menghubungi Rendy via HP, yang menjawab seorang perempuan dengan suara lembut. Aku sempat panas, tapi aku berusaha tak cemburu. Aku mendapat penjelasan dari wanita itu, bahwa dia adik kandungnya Rendy. Dan dijelaskan pula bahwa Rendy sudah berangkat ke BALI secara mendadak, karena dipanggil Papa Mamanya untuk urusan penting.

Kini aku telah kehilangan comunikasi dengan Rendy, sekaligus akan kehilangan dia. Aku kehilangan dua orang laki-laki yang pernah mengisi hidupku. Sejak saat itu sampai kini, aku selalu merindukan laki-laki yang pernah mengisi hidupku seperti Rendy. Sudah satu tahun lebih aku tak bercomunikasi lagi dengan Rendy. 

Dalam kesendirianku ini . . .
Segalanya bisa berubah . . .
Kecuali,!!!
Cinta dan kasihku pada Rendy.


1 komentar:

  1. Kamu lagi cari bonus? :)
    Acerdomino kebetulan lagi bagi bagi bonus nihhh :)
    hanya dengan deposit Rp 12.000 aja loh dan masih banyak lagi bonus yang bisa kamu dapetin setiap harinya hanya di acerdomino AGENPOKER TERPERCAYA

    LINK ALTERNATIF >>> ACERDOMINO . ONLINE

    Freebet
    Agen Poker Terpercaya
    Chip Gratis
    Agen Judi Poker
    Bandar Ceme
    Bandar Domino

    BalasHapus